Just another WordPress.com weblog

Adakah Alasan untuk Tidak Setia?

Apa seh yang teman2 tahu tentang kesetian?
Pasti mudah untuk menjawabnya, kesetian itu commit, tidak melenceng
dari suatu hal, tidak selingkuh (dalam hubungannya dengan pasangan),
tetap bertahan dan berbagai macam pendapat yang lain. Mudah
menjawabnya, lalu jika ditanya Kenapa seseorang bisa menjadi tidak
setia? Itu pun pasti dengan  lancarnya kita akan menjawabnya, kecewa,
ada yang lain yang lebih bagus dan sebagainya. Karena masing2 dari
kita pasti pernah tidak setia akan sesuatu hal.

Dalam Galatia 5 : 22-23, “tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kabaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang
hal-hal itu”
Jadi, kesetiaan termasuk dalam buah roh. Dan ini menjadikan kesetian
sebagai sesuatu yang mutlak. Coba kita renungkan sejenak, adakah
alasan untuk kita tidak setia pada Tuhan? Banyak orang mengatakan:
“karena kita adalah manusia biasa”, “karena kita manusia biasa maka
kita boleh kecewa terhadap Tuhan”. Alasan tersebut sering kita pakai
untuk memaklumi ketidaksetiaan kita terhadap Tuhan.
Namun, 1 hal yang perlu kita tau, Kesetiaan Tuhan tidak pernah
setengah2 terhadap kita (2 Tim 2:13). Menebus kita dari dosa dengan
mengirim anak-Nya yang tunggal. Kesetiaan terhadap Tuhan merupakan
suatu kemutlakan sebagai ucapan syukur kita atas anugerah Tuhan dan
keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita.
Bagaimana hidup setia? 1 petrus 1: 3-5 mengenai Pengharapan, iman dan kasih.
Petrus dalam suratnya untuk jemaat yang pada masa itu terus mengalami
penganiayaan menyatakan: kita adalah orang yang telah diselamatkan
Tuhan (ayat 3) dan karena karya Keselamatan itu, kita memulai hidup
yang penuh pengharapan. Kita terus berjalan dalam pengharapan bersama
Tuhan sampai nanti Tuhan Yesus datang keduakalinya dan berikan
keselamatan (ayat 4 dan 5).

Janji Tuhan melalui surat Petrus tersebut seperti mengajak kita untuk
setia dalam hidup kita yang berpengharapan atau hidup yang terus
beriman kepadaNYA. Karena, saat-saat hidup dalam iman, sesungguhnya
itu masa pengujian iman kita.

Jika ada pertanyaan, Apa sebenarnya tujuan kita dalam hidup ini? Pasti
masing2 kita memiliki jawabannya atau bahkan tidak tau jawabannya!
Sekolah dengan nilai terbaik lalu bekerja untuk menjadi orang yang
sukses dalam karirkah atau ingin menjadi dokterkah??lalu, bila kita
telah menjadi apa yang kita inginkan, apakah hidup kita telah berakhir
sampai disitu?atau bila kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan,
berarti hidup kita gagal? Coba kita renungkan lagi, apa tujuan kita
dalam hidup ini. Apakah itu tujuan yang fana dan sesaat ataukah tujuan
kita telah mengarah ke Sesuatu yang tepat.

Penderitaan dan segala masalah yang mungkin kita hadapi dalam
kehidupan kita bukan menjadi alasan kita untuk tidak setia terhadap
Tuhan. Mungkin teman-teman sering berdoa dan sampai detik ini Tuhan
belum menjawabnya. Tetapi bila teman-teman tetap bertahan dan tetap
setia teguh berdoa pada Tuhan, justru teman-teman sedang belajar untuk
menjadi murid yang setia. Setia dalam pengharapan dan iman akan kuasa
Tuhan dalam hidup kita. Tetapi di balik itu semua tetaplah Kehendak
Tuhan yang harus diutamakan. Bila Tuhan belum menjawab doa kita,
mungkin karena memang bukan itu kehendak Tuhan. Karena Tuhan punya
rencana yang lebih baik untuk kita. Tetaplah setia pada-Nya, karena
pasti kita akan menemukan jalan melalui-Nya. Tetaplah hidup dalam
pengharapan dan iman serta saling mengasihi untuk beroleh keselamatan
yang telah dianugerahkan Tuhan pada kita. Gbu (Dame Simangunsong)

Tinggalkan komentar